Senin, 19 September 2011

Monitor Dan Jarak Pandang dengan Mata

Teknologi memang tak bisa terlepas dari dampaknya terhadap kesehatan. Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih banyak juga faktor lain yang mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di masa sekarang kian menjamur, naik di kantor-kantor hingga merambah dunia pendidikan bahkan rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai  radiasi agaknya masih terlampau jauh karena beberapa penelitian yang dilakukan para ahli belum memberikan bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan sejauh ini sebagian besar riset membuktikan bahwa radiasi dari monitor komputer masih berada dalam batas yang aman bila penggunaannya tidak terlalu berlebihan. Namun yang paling sering terdeteksi adanya gangguan yang berhubungan dengan mata, seperti mata lelah, pegal, mata kering, dan kesulitan menangkap objek hingga sakit kepala yang disebabkan akibat gangguan tersebut.
1. Sekilas Mengenai Mata Lelah
Mata lelah, tegang, atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dalam jangka waktu lama. Otot mata sendiri  terdiri atas tiga sel-sel otot  eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot ciliary yang berfungsi memfokuskan lensa mata dan otot iris yang mengatur sinar yang masuk ke dalam mata. Semua aktivitas yang berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras, sebagaimana otot-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami gangguan ini. Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak nyaman atau sakit.
Ini dapat mempengaruhi pandangan yang bisa menjadi samar karena terganggunya kemampuan untuk memfokuskan, hingga sakit kepala ringan sampai cukup serius. Seperti dijelaskan tadi, bahwa melihat suatu objek pada jarak yang sama terus menerus akan dapat menyebabkan otot-otot mata menjadi lelah, terutama pada orang yang bekerja dengan jarak yang sangat dekat dengan monitor komputer. Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan hal ini terutama adalah melihat objek terlalu dekat secara terus menerus, kemudian juga kesalahan menggunakan kacamata yang tidak sesuai.
Faktor lain meliputi pencahayaan yang kurang mendukung, masalah-masalah alergi atau mata kering dan ketidakseimbangan susunan otot mata yang akan mengakibatkan mata harus bekerja keras unutk dapat menangkap objek. Sebuah survei di AS pernah menemukan sekitar 90% pengguna komputer secara kontinu 3 jam sehari rata-rata pernah mengalami mata lelah.

2. Mengatur Jarak yang Nyaman Bagi Mata
Sebagaimana organ tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Tubuh biasanya akan menyesuaikanberapa pun jarak yang dinutuhkan agar mata dapat melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus di mana mata lelah kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan hal yang patut diperhatikan pertama sekali. Komputer yang letaknya tidak dirancang dengan baik akan mengakibatkan posisi tubuh yang janggal, dan akhirnya berpengaruh pada gangguan-gangguan mata dalam fungsi penglihatannya. Yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah jarak antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada batasan pasti tentang jarak ini, dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya seperti besar komputer, namun para ahli memberikan patokan paling tidak jarak 50-70 cm haurs tercapai antara mata dengan monitor. Ada pula sebagian ahli yang menyimpulkannya dalam rumus yang didapat dengan mengalikan lebar diagonal layar dengan bilangan dua.
Selanjutnya bukan hanya jarak yang penting, melainkan juga letak tinggi monitor komputer. Posisi yang dianjurkan adalah meletakkan komputer agak lebih rendah dari ketinggian mata, paling tidak letak bagian tengah monitor antara 10-23 cm di bawah mata. Walaupun membuat mata sedikit bergerak untuk melihat ke bawah, namun penelitian telah membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih baik pada jarak demikian. Dan hal ini dirasakan para ahli lebih baik ketimbang meletakkan monitor lebih tinggi dari mata yang dapat memicu kekakuan otot leher, punggung, dan bahu. Ini juga yang membuat  mengapa di kebanyakan instansi kini letak monitor adalah di bawah meja kaca transparan, dan rata-rata pemasangan komputer meletakkan CPU yang lebih dikenal awam sebagai mesin komputer di samping monitor atau di bawah meja. Jarak dan tinggi kursi juga harus diatur sedemikian rupa agar telapak kaki tidak menggantung.
Gangguan pada mata akibat monitor disebut juga Computer Vision Syndrome (CVS), dengan tanda-tandanya sebagai berikut:
a. Mata kering dan memerah;
b. sensitif terhadap cahaya;
c. mata berair secara berlebihan;
d. rasa terbakar pada mata; serta
e. rasa pusing.

3. Mengatur Pencahayaan Ruangan
Pencahayaan ruangan yang mendukung sudah terbukti akan meningkatkan produktivitas kerja seseorang, dan yang dianjurkan adalah cahaya yang tidak terlalu terang maupun redup. Cahaya yang terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan, sedangkan terlalu bisa merusak mata lama kelamaan karena akan sepenuhnya membuat mata melihat langsung ke sumber cahaya, walaupun tidak sebesar menyaksikan TV biasa. Bayangan pada layar monitor juga haurs dihindari karena dapat mengurangi tingkat kontras, apalagi pada background monitor yang berwarna gelap.
Selain lampu, sinar matahari yang masuk melalui jendela dan menyebabkan rasa silau di sekitarnya juga harus dihindari. Pengaturan pencahayaan ruangan yang baik adalah dengan mengatur letak meja komputer sehingga sinar terang yang datang dari atas kepala atau jendela tidak berada di sekitar meja kerja saat melihat monitor. Posisi meja yang dianjurkan adalah di samping , karena bila jendela terletak di depan akan menyilaukan mata, sementara bila di belakang dapat menimbulkan bayangan pada monitor komputer. Kemudian penggunaan lampu meja juga sering membuat objek di sekitar monitor menjadi lebih terang ketimbang cahaya yang keluar dari monitor komputer. Lampu meja sebaiknya disesuaikan cahayanya sehingga tidak langsung menerpa mata ataupun mengenai layar monitor. Penggunaan lapisan layar yang lebih lazim disebut anti radiasi sendiri sebenarnya lebih sering tak bermanfaat untuk mengurangi radiasi, tetapi lebih kepada fungsinya yaitu untuk menahan sinar terang dari layar komputer.

4. Memilih Monitor Komputer
Monitor komputer flat yang sekarang banyak digunakan juga tak terlalu banyak membantu dalam hal mengurangi radiasi atau cahaya yang dilihat langsung, tetapi lebih pada tempat meletakkannya yang lebih praktis. Monitor cukup bila kualitasnya mencukupi. Gambar yang bagus dan layak pada layar akan membuat mata bekerja secara efisien dan lebih nyaman. Pixel yang banyak dan resolusi yang lebih baik juga akan membantu kerja mata, dan layar komputer yang lebih lebar akan membantu apalagi bila pekerjaan menuntut kemampuan visual yang tinggi. Untuk monitor berwarna, yang dianjurkan adalah titik-titik warna yang lebih kecil (< 0,28 mm). Jangan lupakan kemampuan pengaturan kontras yang baik, dan hindari debu yang menempel pada komputer karena dapat menurunkan tingkat kontras. Tampilan layar yang bergoyang dan tak stabil juga akan merusak mata lebih cepat karena akan memaksa otot-otot mata bekerja lebih keras dan lebih mudah lelah atau tegang.

5. Kedipan Mata dan Menghindari Mata Kering
Tanpa disadari, sebuah penelitian di AS pernah membuktikan bahwa pengguna komputer  ternyata lebih jarang mengedipkan mata dibanding kedipan normal mata yang terjadi sekitar 12 kali per menit. Rata-rata yang didapat adalah hanya 5 kali berkedip per menit saat menggunakan komputer, padahal mengedipkan mata ini sangat penting untuk mengurangi risiko mata kering karena semakin lama mata terbuka terus menerus akan semakin tinggi kemingkinan kornea mata untuk mengalami dehidrasi dan bisa merasa panas atau sakit, terasa seperti ada pasir hingga kelopak mata akan terasa berat.
Para ahli tadi menganjurkan intuk menggunakan tetes mata bila hal ini sudah terjadi, dan menghindari lensa kontak atau kacamata saat bekerja di depan komputer karena dapat mengurangi aliran udara di sekitar bola mata dan udara yang terjebak di dalam kacamata akan mudah menjadi lembab, serta meningkatkan kelembaban ruangan bila memungkinkan. Pada ruangan ber-AC, kelembaban udara umumnya menurun sehingga kondisi lingkungan yang kering akan meningkatkan penguapan air mata serta membuat pengguna lensa kontak akan lebih mudah mengalami iritasi. Solusi bagi pemakai kacamata sendiri adalah dengan kacamata khusus yang dipakai untuk bekerja di depan komputer, terutama bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa khusus ini sebaiknya disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata terhadap layar monitor.Penggunaan lapisan antirefleksi pada kacamata di beberapa negara maju telah diteliti mampu mengurangi kelelahan mata.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan di atas merupakan hal-hal penting bagi pengguna rutin komputer dalam hitungan waktu yang tinggi dalam hubungannya dengan kesehatan mata dan gangguan-gangguan yang kerap terjadi. Dan masih ada satu hal penting yang perlu diingat, bahwa sangat perlu untuk mengistirahatkan mata walau sebentar di kala bekerja di depan komputer.
Cara paling umum untuk mengatasi mata lelah selain penggunaan obat tetes mata, dapat juga dilakukan dengan memfokuskan pandangan pada objek yang jauh selama beberapa detik saja dan sebaiknya ambil waktu setiap 20-30 menit untuk bangun dan meregangkan punggung dan leher sert melihat ke sekeliling. Tindakan-tindakan ini akan bermanfaat sebagai tindakan awal untuk mencegah ancaman kesehatan mata yang bisa terjadi pada semua pengguna komputer sebelum pemeriksaan mata secara menyeluruh pada akhirnya diperlukan bila muncul gejala-gejala lain yang lebih jauh.

0 komentar:

Posting Komentar

 
王 Eric 王 © 2008. Template Design By: SkinCorner